CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Mengetahui Kemampuan Anak

Cara Mengetahui Kemampuan Akademis Anak

Dalam perkembangannya, setiap anak memiliki kemampuan di bidang tertentu yang terlihat menonjol. Demikian pula halnya dalam bidang akademis. Dalam hal ini orangtua pun berperan untuk membantu anak mengembangkan kemampuannya demi hasil yang optimal dengan memberi bimbingan pada anak-anak dalam memilih program studi nantinya ketika memasuki jenjang SMA atau kuliah. Akan tetapi, hal ini tidaklah semudah yang dibayangkan.

Berikut ini ada beberapa tips untuk mengetahui kemampuan akademis anak:

1. Melihat hasil akademis anak di setiap akhir semester atau rapor bisa menjadi salah satu cara mudah untuk menilik hal tersebut.
Nilai-nilai tinggi pada suatu bidang bisa jadi menunjukkan kemampuan atau besarnya minat anak pada mata pelajaran yang bersangkutan.

2. Mengikutsertakan anak pada test psikologi untuk menilik bakat anak dengan cara yang lebih komprehensif.
Hasil dari tes tersebut akan menjadi acuan bagi para konseling untuk memberi arahan yang tepat pada anak. Tidak sedikit yang telah memanfaatkan hal ini untuk membantunya menentukan jurusan studi yang tepat. Memilih jurusan studi yang tepat memang tidak bisa dianggap sepele, mengingat jika salah pilih jurusan akan mempengaruhi performa akademis.

Namun, tidak tertutup kemungkinan jika dari hasil tersebut terlihat bahwa anak memiliki kemampuan dalam beberapa bidang. Dalam hal ini konseling biasanya akan menerangkan secara lebih jelas tentang bakat dan kemampuan anak. Misalnya, anak memiliki kemampuan di bidang teknik dan sosial. Bisa saja anak akan diarahkan untuk mengambil jurusan di bidang teknik untuk program sarjananya. Dan untuk perkembangan yang lebih sempurna, ketika hendak melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi (pascasarjana) bisa memilih bidang sosial seperti komunikasi atau psikologi.

3. Hasil tes psikologi sebaiknya juga berjalan beriringan dengan minat si anak.
Bakat yang besar tanpa disertai minat biasanya tidak memberi hasil yang optimal.
Sementara jika si anak memiliki minat, biasanya akan mendorong dirinya untuk mau belajar lebih keras hingga akhirnya memiliki performa akademis yang baik.

Itu sebabnya, anak sebaiknya diajak berkomunikasi untuk mengetahui minat dan keinginannya di masa mendatang. Memberi kebebasan dengan arahan tepat akan lebih baik daripada hanya memaksakan kehendak atau cita-cita orangtua yang dulu tidak kesampaian.

Sumber: Rumah Pengetahuan, Klasika Kompas 12 Mei 2008